Belanja Online

Cara Aman Belanja Online di Liburan Panjang Hindari Penipuan dan Risiko

Cara Aman Belanja Online di Liburan Panjang Hindari Penipuan dan Risiko
Cara Aman Belanja Online di Liburan Panjang Hindari Penipuan dan Risiko

JAKARTA - Belanja online telah menjadi pilihan utama masyarakat, terutama menjelang periode libur panjang. 

Namun, di balik kemudahan dan promo menarik, aktivitas ini kian dibayangi ancaman siber. Laporan Tinjauan Keamanan Siber 2025 dari Kaspersky mengungkap bahwa sektor ritel dan e-commerce menghadapi risiko yang signifikan, mulai dari pencurian data hingga penipuan phishing.

Bahkan, aplikasi resmi dari toko online pun tidak selalu menjamin keamanan pengguna. Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran digital menjadi hal penting bagi setiap konsumen yang aktif bertransaksi di dunia maya.

Tren Serangan Siber di Sektor Ritel

Sepanjang 2025, serangan siber di sektor ritel dan e-commerce meningkat drastis. Deteksi ransomware naik lebih dari 150 persen dibandingkan dua tahun sebelumnya, sementara jutaan upaya phishing menargetkan pembeli online, sistem pembayaran, hingga layanan pengiriman.

Fenomena ini memperlihatkan bahwa para penjahat siber semakin kreatif dalam memanfaatkan peluang digital. Oleh karena itu, konsumen harus lebih berhati-hati dan proaktif dalam menjaga keamanan data pribadi mereka.

Waspada Saat Membagikan Informasi

Langkah pertama untuk meminimalkan risiko siber adalah mengontrol informasi yang dibagikan secara online. Pengguna disarankan untuk tidak mengunggah foto atau detail sensitif saat berinteraksi dengan aplikasi, chatbot, atau platform belanja online.

Kebiasaan sederhana ini dapat mencegah penjahat siber mengakses data pribadi yang bisa dimanfaatkan untuk kejahatan, termasuk pencurian identitas dan penipuan finansial.

Verifikasi Pengirim dan Tautan

Tips kedua adalah selalu memeriksa sumber informasi. Notifikasi diskon besar atau pesanan dari alamat yang tidak dikenal patut dicurigai.

Pengguna sebaiknya mengetik alamat situs toko secara manual di peramban, daripada mengklik tautan dari pesan atau email. Hal ini mengurangi risiko phishing yang bisa mencuri data login atau informasi kartu pembayaran.

Teliti Toko Online Sebelum Transaksi

Ketiga, konsumen harus memeriksa reputasi toko online sebelum melakukan transaksi. Pastikan halaman web profesional, alamat jelas, dan tampilan rapi.

Selain itu, membaca ulasan pelanggan dapat menjadi indikator terpercaya atau tidaknya toko tersebut. Kaspersky menekankan bahwa toko dengan reputasi baik dan ulasan positif cenderung lebih aman bagi konsumen.

Pantau Transaksi Secara Rutin

Tips keempat adalah mengawasi transaksi kartu dan rekening bank secara rutin. Bila ada kejanggalan, segera blokir kartu dan hubungi pihak bank.

Kebiasaan ini penting agar kerugian finansial dapat diminimalkan, terutama ketika serangan siber menargetkan metode pembayaran digital. Pengecekan rutin juga membantu mendeteksi aktivitas mencurigakan lebih cepat.

Gunakan Perangkat Lunak Keamanan

Langkah terakhir adalah memanfaatkan perangkat lunak keamanan siber. Pemindaian rutin perangkat, manajemen kata sandi yang aman, dan penggunaan antivirus dapat mencegah malware serta pencurian data.

Konsumen juga disarankan untuk tidak menyimpan kata sandi atau data sensitif di galeri foto atau catatan ponsel, karena hal ini meningkatkan risiko kebocoran data bila perangkat hilang atau diretas.

Edukasi Digital Konsumen

Selain langkah-langkah teknis, peningkatan literasi digital menjadi hal krusial. Pengguna disarankan memahami modus penipuan terbaru, termasuk phishing dan ransomware, agar lebih siap menghadapi ancaman.

Kaspersky menekankan bahwa kesadaran konsumen merupakan lini pertahanan pertama terhadap serangan siber. Dengan pengetahuan yang cukup, pengguna dapat menghindari jebakan yang seringkali tampak meyakinkan di dunia maya.

Tips Praktis Saat Belanja Online

Berikut ringkasan tips aman belanja online:

Batasi pembagian informasi sensitif.

Verifikasi pengirim dan tautan sebelum klik.

Teliti reputasi toko online dan baca ulasan pelanggan.

Pantau transaksi kartu dan rekening secara rutin.

Gunakan perangkat lunak keamanan dan manajemen kata sandi.

Kombinasi langkah-langkah ini mampu mengurangi risiko serangan siber dan menjaga keamanan transaksi.

Di tengah meningkatnya serangan siber sepanjang 2025, konsumen perlu lebih waspada saat belanja online, terutama menjelang libur panjang dan musim diskon. Data dari Kaspersky menunjukkan bahwa ancaman seperti phishing, ransomware, dan pencurian data bisa menimpa siapa saja, termasuk pengguna aplikasi resmi.

Dengan menerapkan langkah-langkah sederhana namun efektif memverifikasi pengirim, memeriksa reputasi toko, memantau transaksi, dan menggunakan perangkat lunak keamanan nasabah dapat tetap menikmati belanja online tanpa khawatir menjadi korban kejahatan siber.

Kesadaran digital bukan hanya menjaga keamanan data, tetapi juga memastikan pengalaman berbelanja online tetap aman, nyaman, dan menyenangkan. Selama liburan, langkah-langkah ini menjadi kunci agar konsumen tetap terlindungi dari ancaman yang semakin canggih di dunia maya.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index