AI Dorong Pertumbuhan Ekonomi Digital Indonesia di Tahun 2025

Sabtu, 15 November 2025 | 10:07:33 WIB
AI Dorong Pertumbuhan Ekonomi Digital Indonesia di Tahun 2025

JAKARTA - Indonesia kini berada di garis depan pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) untuk memperkuat ekonomi digital. 

Menurut Laporan e-Conomy SEA 2025 yang diterbitkan Google, teknologi berbasis AI menjadi salah satu faktor kunci dalam memaksimalkan potensi ekonomi digital di Tanah Air. 

Laporan ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia merespons AI dengan sangat baik, terbukti sekitar 80 persen pengguna digital menggunakan AI setiap hari.

Respons positif ini menempatkan Indonesia dalam daftar 20 besar negara dengan minat tertinggi terhadap AI multimodal di dunia, menandakan kesiapan masyarakat menghadapi fase ekonomi digital yang lebih maju. 

Tingginya penggunaan AI dalam keseharian menjadi indikator bahwa teknologi ini bukan sekadar tren, melainkan peluang strategis untuk pertumbuhan ekonomi.

Kesiapan Pasar Indonesia Menurut Google

Veronica Utami, Country Director Google Indonesia, menekankan bahwa tingginya adopsi AI menunjukkan kesiapan pasar. 

“Masyarakat Indonesia memang memperlihatkan interaksi harian dan juga tingkat kepercayaan yang sangat tinggi terhadap AI dan ini menandakan ada kesiapan pasar yang juga luar biasa,” ujarnya.

Dengan kesiapan ini, Indonesia diproyeksikan memiliki nilai ekonomi digital hampir 100 miliar dolar AS atau sekitar Rp 1.672 triliun pada 2025, meningkat 14 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini kembali menegaskan posisi Indonesia sebagai ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara.

AI: Tren atau Peluang Pertumbuhan Inti?

Meski adopsi AI sangat tinggi, Google menilai bahwa pemanfaatan teknologi ini masih perlu diperkuat agar bisa memberikan dampak maksimal. Veronica menegaskan bahwa AI bukan sekadar tren, tetapi merupakan peluang pertumbuhan inti dan masa depan ekonomi digital Indonesia.

"AI ini bukan hanya tren bagi Indonesia, melainkan sebuah peluang pertumbuhan inti dan penting untuk masa depan kita," jelas Veronica. Pernyataan ini menegaskan bahwa AI memiliki peran strategis dalam mendorong produktivitas, inovasi, dan efisiensi di berbagai sektor ekonomi.

Tiga Faktor Kunci Pemanfaatan AI

Dalam presentasi e-Conomy SEA 2025, Google mengidentifikasi tiga faktor kunci agar AI benar-benar dapat memaksimalkan pertumbuhan ekonomi digital: mandat konsumen, imperatif operasional, dan imperatif kepercayaan.

Mandat Konsumen
Faktor pertama, mandat konsumen, menunjukkan sejauh mana masyarakat Indonesia aktif memanfaatkan AI dalam kehidupan sehari-hari. Penggunaan AI mencakup berbagai aktivitas, mulai dari belajar, bekerja, berbelanja, hingga berkreasi. 

Kebiasaan ini menunjukkan bahwa AI telah menjadi bagian dari rutinitas masyarakat dan membuka peluang besar bagi pertumbuhan ekonomi digital.

Imperatif Operasional
Faktor kedua, imperatif operasional, berkaitan dengan pemanfaatan AI untuk memberdayakan sumber daya manusia (SDM). Dengan adopsi AI yang luas, para pekerja dapat meningkatkan produktivitas dan menghasilkan output atau penghasilan dengan nilai lebih tinggi. 

Hal ini diharapkan mampu memperkuat ekonomi digital Indonesia secara keseluruhan, karena kemampuan SDM yang lebih optimal mendorong inovasi, efisiensi, dan kualitas produk atau layanan.

Imperatif Kepercayaan
Faktor ketiga, imperatif kepercayaan, menekankan pentingnya keyakinan masyarakat terhadap AI. Tingginya adopsi AI di Indonesia didorong oleh kepercayaan masyarakat terhadap kemampuan teknologi ini dalam menyelesaikan berbagai tugas, bahkan yang sifatnya sederhana. 

Semakin tinggi kepercayaan masyarakat, semakin luas peluang pemanfaatan AI, yang berdampak langsung pada pertumbuhan ekonomi digital.

Strategi Maksimalkan AI di Indonesia

Laporan Google menegaskan bahwa meskipun adopsi AI sudah tinggi, pemanfaatannya harus diarahkan secara strategis agar memberikan manfaat optimal bagi masyarakat dan bisnis. 

Para pelaku bisnis di Indonesia didorong untuk memperkuat tiga faktor kunci tersebut agar AI bisa meningkatkan produktivitas, efisiensi, serta nilai ekonomi digital secara berkelanjutan.

Dengan strategi yang tepat, AI dapat membantu Indonesia memaksimalkan potensi pasar digital yang besar, meningkatkan daya saing, dan memperkuat ekonomi nasional. 

Potensi ini tidak hanya relevan bagi sektor bisnis, tetapi juga memberikan manfaat bagi seluruh masyarakat Indonesia yang siap mengintegrasikan teknologi dalam kehidupan sehari-hari.

Indonesia di Peta Ekonomi Digital Global

Dalam konteks global, Indonesia berada di posisi yang kuat untuk memanfaatkan AI sebagai katalis pertumbuhan ekonomi digital. Laporan e-Conomy SEA 2025 menunjukkan bahwa negara ini memiliki kombinasi unik antara tingginya adopsi teknologi, kepercayaan masyarakat, dan potensi pasar digital yang besar.

Hal ini menjadikan Indonesia sebagai salah satu pemain utama dalam transformasi ekonomi digital di Asia Tenggara. Dengan dukungan masyarakat terhadap AI dan strategi pemanfaatan yang tepat, peluang untuk meningkatkan produktivitas, inovasi, dan efisiensi semakin terbuka.

Masa Depan Ekonomi Digital Indonesia

Proyeksi nilai ekonomi digital yang terus meningkat, dukungan masyarakat terhadap AI, serta strategi pemanfaatan yang matang menegaskan bahwa Indonesia berada di jalur yang tepat untuk mengoptimalkan teknologi AI. 

Jika tiga faktor kunci mandat konsumen, imperatif operasional, dan imperatif kepercayaan—dikelola dengan baik, AI akan menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi digital yang berkelanjutan.

Langkah ini tidak hanya memperkuat posisi Indonesia di kancah ekonomi digital regional, tetapi juga memastikan bahwa masyarakat dan pelaku bisnis dapat memanfaatkan teknologi secara optimal. 

Dengan demikian, AI menjadi lebih dari sekadar inovasi teknologi; ia menjadi fondasi bagi masa depan ekonomi digital Indonesia.

Terkini